Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rusia Luncurkan Pesawat Tanpa Awak ke Bulan Berburu Air Es, Untuk Apa?

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Sabtu, 12 Agustus 2023 |13:16 WIB
Rusia Luncurkan Pesawat Tanpa Awak ke Bulan Berburu Air Es, Untuk Apa?
Rusia luncurkan roket ke bulan (Foto: Roscosmos State Space Corporation/Shutterstock/Nature)
A
A
A

JAKARTA - Rusia meluncurkan misi bulan pertamanya dalam setengah abad terakhir. Tujuannya, mereka ingin menemukan air dan es.

Pesawat ruang angkasa Luna 25 akan mencoba mendarat di kutub selatan bulan untuk pertama kalinya dalam perburuan es dan air yang berharga. Jika berhasil, misi tersebut akan menjadi yang pertama mendarat di wilayah tersebut, dan dapat menandai dimulainya aktivitas yang cukup besar di sana dari berbagai negara dan perusahaan swasta.

“Ini adalah area di mana kita mungkin akan melihat peningkatan konsentrasi air es,” kata ilmuwan planet di Universitas Terbuka di Milton Keynes, Inggris, Simeon Barber seperti dilansir dari Nature, Sabtu (12/8/2023).

"Saat Anda melangkah lebih jauh ke arah kutub, semakin dingin dan potensi es air meningkat,” katanya.

Luna 25 diluncurkan pada pukul 11.11 malam. UTC dengan roket Soyuz pada 10 Agustus dari Kosmodrom Vostochny di Rusia timur. Peluncuran itu menandai perpindahan dari ketergantungan Rusia pada Kazakhstan, yang menjadi tuan rumah situs peluncuran utamanya, Kosmodrom Baikonur. Diperlukan waktu sekitar lima hari bagi pesawat ruang angkasa untuk mencapai orbit 100 kilometer mengelilingi bulan.

 BACA JUGA:

Upaya pendaratan dijadwalkan pada 21 Agustus di kawah Boguslawsky selebar 100 kilometer, sekitar 500 kilometer dari kutub selatan Bulan. Ini adalah yang pertama dari banyak misi yang direncanakan untuk kutub selatan. Chandrayaan-3 India akan mencoba mendarat di wilayah tersebut pada 23 Agustus. China berencana mengirim penjelajah ke sana pada 2026, dan program Artemis NASA, yang akan berupaya mengembalikan manusia ke Bulan untuk pertama kalinya sejak Apollo 17 pada 1972, juga berfokus pada kutub selatan. Sebagai bagian dari Artemis, beberapa perusahaan AS akan mencoba mendarat di sana dalam beberapa tahun mendatang.

Apa Tujuan Rusia?

"Ini menjadi ambisi dan kesempatan untuk mencuri perhatian orang lain untuk mendapatkan publisitas positif," kata Roger Launius, mantan kepala sejarawan NASA.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement